Menu

Selamat Datang di Blog Tamansiswa Cabang Sidomulyo

Fans Page

Kamis, 16 Januari 2014

Perkembangan teknologi di era sekarang.

Teknologi

Teknologi yang saat ini berkembang sebenarnya berasal dari mana? Apakah berasal dari kebutuhan atau kah berasal dari penemuan seseorang yang membuat orang lain merasa butuh dengan teknologi?
Jika kita mencoba me-rundown teknologi ditemukan karena adannya suatu masalah, mimpi dan keinginan untuk mendapatkan sesuatu yang belum ada. Point-point keinginan tersebut diriset lalu dikembangkan dengan memanfaatkan sumber daya manusia daam mengolah suatu bahan baku yang menciptakan sebuah teknologi. Beberapa teknologi justru menimbulkan suatu kebutuhan, dari yang awalnya tidak membutuhkan menjadi membutuhkan, bahkan kita “tidak dapat hidup” tanpa teknologi.  Teknologi memang sebuah penemuan kebutuhan, maksudnya teknologi mampu memenuhi kebutuhan dan pula membuat suatu kebutuhan.

Demikian pula yang terjadi pada perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, dari awalnya media cetak dikonversi menjadi media elektronik. Mulai ditemukan radio, TV dan bahkan kini Internet, pola konsumsi informasi berubah, dari awalnya hanya dengan membaca text, kini kita bisa mendengar, menonton bahkan berinteraksi langsung dengan dengan pembuat berita (content providernya). Produksi berita pun tidak memerlukan biaya cetak karena dapat disiarkan secara broadcast baik menggunakan sinyal radio, analog ataupun digital.  Perkembangan teknologi dalam komunikasi memang memicu pergeseran media dari media cetak ke media elektronik.
“ada yang isu mengatakan bahwa dengan ditemukannya media elektronik, media cetak seperti Koran, majalah, buku akan mati, tapi hingga saat ini media cetak tetap dibutuhkan dan tidak mati.”
Meskipun begitu banyak bisnis media cetak  yang terancam bahkan berdasarkan sumber terdapat 15 media cetak terkenal di Amerika Serikat yang telah berusia di atas 100 tahun terpaksa tutup karena tak bisa mempertahakan eksistensi diri, oleh karena itu agar tetap berjalan adalah suatu kewajiban media  cetak untuk tidak hanya menerbitkan secara cetak saja tetapi juga menerbitkan secara online (elektronik)
Sudut pandang social dalam menanggapi konversi media cetak ke media elektronik
Konversi media cetak ke media elektronik tentunya memberikan pengaruh terhadap keadaan social masyarakat terutama dalam mengkonsumsi sebuah content. Masyarakat yang berkembang saat ini adalah masyarkat penjelajah ruang dan waktu karena saat ini tidak ada batasan jarak antara seluruh orang di dunia ini. Perbedaan yang paling mendasar dan terlihat adalah penggunaan perangkat. Jika di media cetak, masyarakat menkonsumsi content tidak memerlukan perangkat tambahan misalnya Koran, ia langsung baca Koran, demikian pula dengan buku, langsung digunakan dan contentnya tertulis disana, tapi di media elektronik, masyarakat harus menggunakan perangkat tambahan berupa TV, handphone, radio, computer, dsb untuk dapat mengkonsumsi content kelebihannya adalah banyak content yang dapat diakses, kapanpun, dimanapun dapat mengakses content, biaya yang dikeluarkan sangat minimal bahkan hingga zero cost dan hanya mengeluarkan biaya untuk listrik dan akses internet saja yang lebih murah jika dibandingkan dengan media cetak. Perubahan ini memberikan dampak positif dan pula negatifnya yaitu :
Dampak positif
ú  Semakin mudah untuk mengetahui perkembangan berita, actual, up to date
Dengan adanya media elektronik, masyarakat menjadi mudah dalam mengakses suatu content, dan juga informasi kejadian saat ini pun dapat diketahui dengan cepat (up to date), hitungannya bukan lagi harian, atau jam tetapi detik bahkan hingga mili detik, informasi dapat terus terupdate. Disini peranan media sebagai control social sangat diperlukan, jangan sampai dengan segala kemudahan akses media, fungsi control social ini menjadi disalah gunakan, misalnya dengan menyebarkan HOAX (berita bohong).
Peranan media sebagai control social salah satunya yaitu dimana suatu media tersebut dapat membuat opini public, prilaku masyarakat. Apa jadinya jika media menyiarkan berita secara tidak berimbang? Disisi lain media elektronik sangat cepat dalam memberikan akses informasi. Yang ada adalah media menggiring suatu opini masyarakat kepada suatu setting tertentu yang mungkin saja merugikan salah satu pihak yang diperbincangkan di media.
Meskipun begitu, untungnya dengan adanya media elektronik ini pula, informasi tidak berasal dari satu media/sumber saja, tetapi banyak media/sumber yang memberikan informasi dari berbagai sudut pandang, masyarakat sebagai audience juga sudah pintar dalam mengkonsumsi sebuah informasi, mereka telah teredukasi dengan adanya kemudahan akses berbagai informasi yang telah diberikan oleh media elektronik. Kemudahan lainnya adala  ketika masyarakat yang membutuhkan berita yang terdahulu/ yang sebelumnya   tidak harus repot mencari Koran lama. Karena dalam media online menyimpan arsip-arsip dari berita sebelumnya.
Berita-berita yang disiarkan secara elektronik mampu meningkatkan kepekaan rasa social yang lebih tinggi, contohnya peristiwa tsunamai di Aceh,  gempa di Sumatra barat, Yogyakarta dan peristiwa alam lainnya yang memakan korban, dengan adanya media elektronik kita dapat mengetahui kejadian pada saat itu pula sehingga bantuan social dapat dilakukan dengan cepat, ditambah lagi dengan kemampuan pengemasan yang menambah rasa social sesama manusia meningkat.
ú  Two way interaction and Life Borderless
Komunikasi dua arah, inilah yang keunggulan media elektronik khususnya internet. Audience tidak lagi setuju, atau “mengangguk-ngangguk” informasi  yang disiarkan oleh media, tetapi mereka dapat memberikan feedback secara langsung baik pro maupun kontra. Interaksi yang terjadi pun dapat dilakukan secara realtime pada saat itu juga, tidak perlu menunggu lama. Masyarakat  bisa lebih mudah untuk menuangkan aspirasinya, atau pendapatnya terhdap suatu kasus yang sedang hangat dibicarakan oleh media. Karena  dalam media online terdapat layanan untuk mengomentari atau membuat testimony. Orang tidak harus “ngedumel” di depan Koran lagi  tapi bisa langsung menuliskannya di halaman web tempat berita itu ditampilkan.
Situs jejaring social merupakan bentuk media elektronik yang memberikan kemudahan dalam menambah pertemanan,  Life borderless, tidak ada lagi batasan dalam mendapatkan pertemanan, waktu dan tempat bukan lagi suatu halangan manusia untuk saling berinteraksi, dengan adanya hubungan social antar individu semakin erat. Selain mempererat hubungan social yang telah terjalin sebelumnya, situs jejaring social pun sebagai pembuka/ awalan hubungan social antara individu. Contoh, sebelumnya dengan menggunakan media cetak seseorang yang sedang mencari jodoh, “mengiklankan” dirinya melalui rubric mencari pasangan dan hanya menjelaskan cirri-ciri fisiknya saja, saat ini dengan adanya media elektronik, mereka bisa langsung melihat, berinteraksi dengan calon pasangannya pada TV di Indonesia misalnya dengan program acara take me out Indonesia, pada media online bisa menggunakan situs jejaring sosial semacam facebook. Tidak sedikit orang-orang setelah yang berhasil menemukan pasangannya melalui media tetapi tidak sedikit juga orang-orang yang tertipu dengan adanya media ini, disinilah dibutuhkan filter yang berasal dari diri sendiri agar tidak terbuai dengan segala sesuatu yang ditawarkan oleh media.
ú  User Generated Content
Pola yang biasanya audience sebagai konsumen media, kini malah audienece dapat membuat content itu sendiri dengan menggunakan web, blog, microblog dsb. Audience teredukasi dengan adanya media elektronik ini, mereka dapat menyampaikan aspirasinya dengan membuat konten. Dikenal dengan citizen journalism masyarakat dapat menjadi jurnalis, berita-berita yang ditampilkan berasal dari masyarakat itu sendiri dan dikemas dengan gaya mereka sendiri, sangat banyak blog-blog yang memberikan informasi mengenai berbagai pandangan kehidupan, realita social, pendidikan, dsb yang berasal dari masyarakat.
Selain itu gerakan-gerakan public dapat dilakukan melalui media elektronik, sebagai contoh gerakan 1.000.000 facebooker, koin bilqis, dan lain sebagainya, gerakan ini bermula dari content-content yang dibuat oleh pengguna, semakin banyak yang mengikuti maka akan mudah untuk menjadi suatu gerakan yang nyata.
ú  Adanya peluang bisnis baru
Pengangguran merupakan masalah sosial di beberapa negeri berkembang, dengan adanya media elektronik disana ada peluang bisnis, yang sebelumnya belum ada, contohnya adanya permintaan perusahaan dalam membuat iklan di media, kita yang dapat memanfaatkan bisnis ini dapat mengambil bisnisnya sebagai pembuat iklan, contoh lainnya dengan adanya citizen journalism berita-berita yang menarik sebuah perusahaan media dapat dibeli oleh mereka, dengan adanya media elektronik kita terbantu dalam menjalankan usaha misalnya dengan pemasaran melalui media elektronik yang mampu menjangkau banyak orang dan lebih terfragmentasikan.
ú  More simple
Dengan adanya media elektronik membuat hidup manusia menjadi lebih simple, contohnya  HP yang bisa tersambung dengan internet, membuat masyarakat tidak harus repot-repot membawa Koran dalam bentuk kertas, masyarakat tidak lagi membawa Koran atau majalah yang tebal, bertumpuk-tumpuk dan ketika membaca mengganggu orang disebelahnya karena ukurannya yang besar. Kini hanya menggunakan handphone, computer tablet, netbook, dsb kita dapat mendapatkan informasi secara cepat, mudah dan simple.
Masyarakat tidak harus menumpuk banyak Koran dirumah mereka, karena biasanya Koran-koran yang sudah tidak terpakai akhirnya menjadi sampah. Dengan kata lain masyarakat bisa mengurangi salah satu sumber sampah yang menjadi masalah social di Negara berkembang seperti indonesia
Buku sekolah kini sudah ada yang berbentuk elektronik atau yang disebut dengan BSE (Buku Sekolah Elektronik), masyarakat tidak perlu mengeluarkan uang untuk mendapatkan buku sekolah, para murid cukup dengan mendownload buku tersebut secara gratis berarti disini mengurangi beban masyarakat dalam mengatasi biaya sekolah yang mahal, dengan adanya BES ini setiap orang dapat mendapatkan pendidikan dengan murah.
Adanya teknologi baru khususnya konversi media cetak ke media elektronik memang memberikan dampak positif, namun bagaikan pisau bermata dua, dampak negative pun dapat ditimbulkan oleh media elektronik, diantaranya
Dampak Negatif
ú  Semakin mempertajam kecemburuan
Dengan adanya media elektronik ini justru akan mempertajam kecemburuan sosial di masyrakat, mengapa? karena yang bisa menikmati yang bisa membeli peralatan penunjang (komputer, TV, Handphone) yang tidak bisa harus cukup puas dengan yang bisa mereka dapatkan.
Ketika peralatan elektronik seperti TV dan radio yang berfungsi sebagai mendapatkan informasi, handphone sebagai alat komunikasi keduanya mendapatkan fungsi tambahan yaitu sebagai symbol kelas masyarakat. TV, radio, handphone yang mahal yang lebih berkualitas berarti pemiliknya berada di kelas yang tinggi, begitu pula sebaliknya. Apalagi bagi mereka yang tidak sanggup untuk membeli peralatan elektronik, mereka tidak dapat menikmati teknologi baru tersebut dan hanya bisa melihar orang yang senang dalam menggunakan teknologi tersebut.
Dengan kata lain dampak positif dari perkembangan teknologi komunikasi dan informasi, khusunya dalam konversi media cetak ke media elektronik  ini hanya bisa dirasakan bagi masyarakat tertentu saja.  Yaitu masyarakat dari kalangan menengah ke atas atau mungkin hanya kalangan atas ke atas.  Tapi bagi mereka masyarakat yang menengah kebawah yang kehidupannya bergantung pada keberadaan media cetak, hal tersebut akan menjadi suatu musibah bagi kehidupan mereka.  Jikalaupun akan  ada banyak peluang kerja di bidang media elektronik (online), orang-orang yang mampu mengerjakan pekerjaan itu adalah mereka yang memiliki pengetahuan lebih tinggi, sedangkan bagi mereka yang hanya bisa mengasong, mengecer, merongsok pengeteahuannya terhadap teknologi masih kurang, bahkan mungkin mereka buta teknologi.
ú  Akan banyak masyarakat yang kehilangan pekerjaannya
Beralihnya media cetak ke online tentunya merupakan ancaman terbesar bagi perusahaan media cetak, tingkat jumlah cetak semakin berkurang akibat dari banyaknya orang yang beralih dengan menggunakan media elektronik yang lebih murah,
Jika tingkatan cetak berkurang, berarti mereka orang-oranng yang berperan dalam pendistribusian koran, majalah seperti agen, pengecer, loper, asongan,dll lahan pekerjaan mereka juga terancam hilang karena sudah sebagian besar tidak lagimembeli media cetak, dan beralih ke media elektronik.
Dampak lainnya adalah mereka para pekerja rongsokan(yang mengumpulkan koran bekas). Biasanya Koran yang sudah tidak terpakai bisa diuangkan kembali dengan cara menjual Koran-koran yang sudah tidak terpakai tersebut, ke tukang rongsok keliling, Dengan harga perkilonya  yang sebanding dengan harga 1 koran baru. Dan dari tukang rongsok keliling tersebut ia jual kembali kepada perusahaan rongsok yang lebih besar. Dan dari situlah mereka mendapatkan penghasilan.
Jika perubahan itu terus berkembang atau menjadi permanen, maka mereka yang telah disebutkan di atas akan kehilangan pekerjaannya, sehingga akan menambah pengangguran di Negara berkembang.
ú  Too Much Information
Semakin banyak media yang berkembang di media elektronik menyebabkan banyaknya informasi yang disiarkan terlalu banyak, dan menjadi mubazir. Banyak informasi-informasi yang tidak terserap atau bahkan informasinya terlalu banyak diulang-ulang dengan content yang sama, yang terjadi adalah kejenuhan akan informasi. Biasanaya kejenuhan akan informasi terjadi pada TV ataupun radio yang biasanya menyiarkan berita secara-terus menerus. Terlalu banyak informasi terjadi pada media online, sebagai contoh saat mahasiswa mencari bahan untuk tugasnya, bahan-bahan yang ia dapatkan di baca hanya sekilas atau bahkan tidak dibaca dulu, lalu disimpan. Semakin banyak bahan yang disimpan oleh mahasiswa tersebut, yang terjadi adalah ketika ia membuka kembali bahan-bahan yang ia kumpulkan, ia tidak membaca semuanya tetapi hanya sebagian saja akibatnya ia tidak memahami bahan-bahan yang ia kumpulkan.
Apa yang akan terajadi ketika Indonesia akan menerapkan TV digital, semakin banyak perusahaan media yang akan mendirikan stasiun TV, semakin banyak stasiun TV menyebabkan media ini tidak begitu menarik lagi bagi iklim industry, audience mempunya tingkat swing (berpindah dari satu channel ke channel) yang tinggi, informasi yang disampaikan pun tidak terserap semua. Dan terkadang audience bingung dalam menerima informasi yang banyak tersebut.
ú  Bad, violence, pornography Content
Masih berhubungan dengan point diatas, informasi yang banyak tersebut, didalamnya terdapat konten yang tidak mendidik masyarakat, tetapi justru akan menyesatkan masyarakat contohnya konten-konten yang menampilakan kekerasan dan pornografi, tidak adanya filter kecuali audience itu sendiri yang dapat menghindari konten-konten yang buruk, tetapi sayangnya keberadaan konten tersebut bukan dihindari, sebagian besar orang malah mencari konten-konten tersebut.
ú  Kebenaran informasi tidak dapat dipertanggung jawabkan
Informasi yang banyak tersebut dari berbagai sumber, dan terkadang memuat berita-berita bohong (HOAX) yang tidak dapat dipertanggungjawabkan. Banyak orang-orang tertentu yang menyebarkan berita bohong yang menyebabkan kerugian pada pihak lain, dan dapat digunakan untuk menipu pihak lain.
ú  Kurang bersosialisasi
Meskipun media dapat mempererat hubungan antara individu, tetapi media elektronik dapat menyebabkan orang menjadi kurang bersosialisasi, efeknya media elektronik dapat membuat orang menjadi addicted. Terlalu terbuai dengan kecanggihan media, ia cukup dengan duduk di depan TV dan mengetahui segala sesuatu yang terjadi di dunia luar sana, tetapi ia tidak mengetahui apa yang terjadi di sekelilingnya, orang-orang yang ia kenal dan dekat menjadi kurang dalam saling berkomunikasi secara bertatap muka.
ú  Budaya malas makin berkembang (terbuai dengan media online/elektronik)
Media elektronik memang memberikan sesuatu yang sifatnya entertainment, hal ini justru akan membuat orang semakin malas, tiap hari hanya menonton TV, buka internet, tetapi aktivitas lainnya malas ia lakukan. Mungkin disini media elektronik dapat menjadikan seseorang menjadi lumpuh, mengapa? Karena segala sesuatunya sudah dapat dilakukan oleh media elektronik.
Kesimpulan
Dengan adanya teknologi baru yang mengkonversi media cetak ke media elektronik bagaikan pisau bermata dua, disatu sisi memberikan dampak positif dan disisi lain memberikan dampak negative, kita tidak dapat menghindari penemuan-penemuan teknologi ini, yang diperlukan adalah bagaimana kita untuk mengadaptasi perubahan-perubahan yang terjadi, dan jangan sampai perubahan tersebut justru mengurangi manusia sebagai makhluk sosial, ambil sisi positifnya, sisi negative tidak perlu dihindari tetapi dikelola agar dampaknya tidak terlalu buruk. karena dalam setiap perubahan pasti akan ada korban.
Disisi lain Pemerintah memberikan akses teknologi yang murah agar dapat diakses oleh semua orang agar perkembangan teknologi pada media ini tidak membuka jurang yang semakin tajam antara si kaya dan si miskin, tetapi justru makin mempersempit gap diantara mereka

Tidak ada komentar:

Posting Komentar